Jumat, 26 Maret 2021

4 Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka dengan Metode Penelitian Komunikasi Kualitatis Periode Tahun 2015-2020 Keren Menurut Heppy Juliansyah

    Hai Pembaca Blog Saya dimana pun berada , hari ini saya akan menulis di blog saya terkait  analisis tentang 4 Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang dengan metode penelitian komunikasi kualitatif  Periode Tahun 2015-2020 yang saya sukai dan pastinya keren. 4 Skripsi tersebut terdiri dari :

a. Skripsi Tentang Studi Kasus :  Strategi Komunikasi

b. Skripsi Tentang Fenemologis

c. Skripsi Tentang Analisis Wacana

d. Skripsi Tentang Semiotika

Dari setiap analisis skripsi diatas terdiri dari deskripsi sebagai berikut :

a. Gambar Cover Skripsi

b. Judul Skripsi

c. Nama Penulis Skripsi & Nama Pembimbing Skripsi

d. Jumlah Halaman Skripsi

e. Tahun Pengesahan Skripsi

f. Abstrak dan Kesimpulan Hasil Penelitian Skripsi

g. Teori Komunikasi yang digunakan

h. Fokus Penelitian (Definisi Operasional) Skripsi

baik kita langsung saja membahas satu persatu terkait hal diatas, jangan lupa tetap semangat dan sampai habis ya bacanya.

A. Skripsi Studi Kasus :Strategi Komuniaksi



    Skripsi pertama ini yaitu Studi Kasus : Strategi Komunikasi dengan judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SALES PENJUALAN PRODUKSI SUSU SGM DALAM MENINGKATKAN PERINDUSTRIAN SECARA MERATA OLEH PT TIGARAKSA SATRIA, TBK. PALEMBANG.

    Nama Penulis  Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang adalah Apriyanti Sabaria NPM. 01.16.055 dan nama Dosen Pembimbing adalah Ibu Marleni, M.I.Kom NIDN 0216077301.

    Jumlah halaman  Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang berjumlah 100 halaman.

    Tahun Pengesahan Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang pada tahun 2020.

Abstrak

    Strategi ialah perencaan atau (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan. Setiap perusahaan memiliki strategi masing-masing dalam meningkatkan penjualan, agar pendistribusi menjadi rata, agar apa yang dipasarkan oleh perusahaan dapat diterima oleh semua masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Tigaraksa Satria, Tbk Palembang dalam meningkatkan penjualan dengan pendistribusian secara merata, dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskritif kualitatif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai strategi komunikasi pemasaran yang kemudian dianalisis berdasarkan teori konstruktivisme. Kemudian data dikumpulkan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara secara langsung dengan para key informant yang terdiri dari kepala cabang PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang, sales PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang dan konsumen (pihak toko). Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan analisis penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut : setiap sales PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang sudah dibekalin dengan pengetahuan mengenai strategi yang tepat, selalu mendapatkan pelatihan secara langsung baik dari Ass atau dari kepala cabang, memonitoring untuk kebutuhan stock agar menghindari oos (keosongan) dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan setiap konsumen (pihak toko), bila semua itu sudah ada maka pendistribusian yang dilakukan akan dengan mudah didapatkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Kesimpulan dalam penelitian ini setiap sales mempunyai tugasnya masing-masing dalam meningkatkan penjualan, karena sales merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu perusahaan.

Kata kunci : Susu SGm, pendistribusian, strategi, komunikasi pemasara, peran sales

Kesimpulan

    Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai strategi komunikasi pemasaran sales penjualan produk susu SGM dalam meningkatkan penditrubusian secara merata oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap seluruh team sales, perusahaan juga memfasilitasi team sales dengan berbagai training guna mendukung kerja team dan meningkatkan pengetahuan sales, sales juga dilengkapi dengan pengetahuan mengenai strategi yang tepat agar pendistribusiannya menjadi merata
  2. Team sales diberi coaching baik dari ass atau dari kepala cabang langsung agar mereka lebih memahami karakter dan cara menghadapi setiap toko serta selalu memonitoring stock agar tidak terjadi oos
  3. Setiap team sales memiliki sikap yang ramah dan cepat beradaptasi bila ditempatkan didaerah lain selalu menjaga hubungan baik dengan pihak toko. dan bila mengalami masalah langsung dicari solusi dan jalan keluar tanpa memendam sendiri
    Teori Komunikasi yang digunakan dalam Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang yaitu Teori Kontruktivisme

    Teori Kontruktivisme (constructivism)  (morissan 165-169) yang dikembangkan oleh Jesse Dellia ini memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu komunikasi.  Teori Kontruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interprestasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang kasar tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seorang melihat sesuatu.
    Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan teori yanga da sebelumnya yaitu teori "konstruksi pribadi" atau konstruksi personal (personal construct) oleh George Kelly yang menyatakan, bahwa orang memahami pengalaman dengan cara mengelompokkan berbagai peristiwa menurut kesamaannya dan mebedakan berbagai hal melalui perbedaannya. Perbedaan yang terlihattidak bersifat natural, tetapi perbedaaan itu ditentukan oleh berbagai perangkat yang saling bertentangan (sets of oppasite) yang ada dalam sistem kognitif sesorang menurut teori ini, konstruksi personal diatur atau diorganisasi ke dalam skema interpretatif yang akan mengidentifikasikan suatu objek dan menempatkan objek itu kedalam suatu kategori.
    Konstruktivisme pada dasarnya adalah teori dalam memilih startegi. Prosedur riset Konstruktivisme yang dilakukan biasanya adalah dengan miminta subjek untuk memilih berbagai tipe pesan yang berbeda dan mengelompokkannya kedalam berbagai kategori strategi. (Morissan, Teori Komunikasi,2013,hal 165-170)

    Fokus Penelitian (Definisi Operasional) dalam Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang

Fokus penelitian adalah sebuah bentuk dari pemusatan fokus kepada sebuah intisari dari penelitan yang dimana akan dilakukan metode observasi dan juga analisa dan hasil penelitian sehingga akan dapat menjadi lebih terarah diantara yang satu dengan yang lainnya Dalam melakukan penelitian fokus penelitian sangat penting, karena memegang peran akan keberhasilannya suatu penelitian. Fokus penelinan penulis terpusat pada startegi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk susu SGM dengan pendistribusian secara merata yang dilakukan seorang sales. Untuk mendukung fokus penelitian tersebut, penulis perlu melakukan pencarian data sebagai berikut:



B. Skripsi Studi Fenomenologis



    Skripsi kedua ini yaitu Studi  Fenomenologis dengan judul FENOMENA POKEMON GO DI KOTA PALEMBANG (STUDI FENOMENOLOGI “BERMAIN BAGI PEMAIN DI KOMUNITAS POKEMON GO PALEMBANG),

     Nama Penulis  Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang) adalah Rino dwiyana CP NPM. 01.1.136 dan nama Dosen Pembimbing I adalah Bapak  Budi Santoso, S.Sos.M.Comn dan Dosen Pembimbing II Bapak Sentot Supriyadi, S.Sos., M.SI

   Jumlah halaman Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang) berjumlah 94 halaman.

 Tahun Pengesahan Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang) pada tahun 2016.

Abstrak

    Rino Dwiyana Caesar Putra, 2016. “Fenomena Permainan Pokemon Go di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Kecanduan bermain bagi Komunitas Pokemon Go Palembang).” Didalam penyusunan skripsi ini penulis dibawah bimbingan Budi Santoso, S.Sos.M.Comn Selaku pembimbing 1 dan Sentot Supriyadi, S.sos . MSI selaku pembimbing II.

    Fenomena permainan Pokemon Go . Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kecanduan bermain Pokemon Go yang timbul dari seseorang dilihat dari cara sisi Psikologi mereka dengan menggunakan Komunikasi Intrapersonal. Metode peneliti yang digunakan yaitu peneliti wawancara kualitatif, dimana teknik analisis data secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melalui pendekatan wawancara dn mengambil sumber data melalui foto/dokumentasi sumber data berupa kata-kata dan tindakan, sumber tertulis dan foto/dokumentasi.

    Hasil peneliti menunjukkan bahwa pemain game Pokemon Go mengalami proses kecanduan dikarenakan dari faktor diri sendiri yakni melalui komunikasi Intrapersonal yang dilakukannya kepada diri sendiri, dengan menggunakan 5 proses yaitu Sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir

 Kata kunci : Komunikasi Intrapersonal, Psikologi Komunikasi, Fenomenologi

Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai Fenomena kecanduan permainan Pokemon Go di Kalangan komunitas Pokemon Go di Kota Palembang dapat disampaikan sebagai beri kut : 

  1. Adanya Fenomena tentang permainan Pokemon Go yang menyebabkan seseorang ingin memainkan karena ingin mencoba game tersebut hingga menyebabkan ketagihan karena disebabkan adanya fitur-fitur menarik dalam permainan yang tersedia untuk menjadi daya tarik permainan tersebut, namun hal tersebut didasarkan oleh beberapa faktor yang berasal dari diri sendiri. spa yang di rasakan, diinginkan dan apa yang dilakukan, melalui komunikasi kepada diri sendiri (Komunikasi Intrapersonal). Terdapat 5 komponen mempengaruhi perilaku seseorang yakni Sensasi, Asosiasi, Persepi, Memori dan Berpikir. 
  2. Seseorang yang bermain Pokemon Go memastikan apa yang akan diperbuatnya setelah yang diproses sebelumnya, dengan berkeyakinan kepada diri sendiri dengan tindakannya.
  3.  Dengan proses pengolahan informasi satat menerima pemain sebenarnya mengetahui apa yang terjadi namun karena daya sistim daya tarik yang dapat merubah keputusan seseorang.
    Teori Komunikasi yang digunakan dalam Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang) yaitu Teori Komunikasi Interpersonal & Teori Kecanduan Grifths.

Teori Komunikasi Interpersonal 

    Dalam penelitian ini penulis akan menerapkan teori komunikasi Intrapersonal menurut Nina W.Syam, (2011) untuk mengkaji fenomena kecanduan bermain game Pokemon Go.

    Adapun pembahasan teori komunikasi Intrapersonal menurut Nina W. Syam, (2011) adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia meliputi 5 proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir.



Teori Kecanduan Grifths

    Grifiths (Essau, 2008) menyatakan bahwa kecanduan merupakan aspek perilaku yang kompulsitf, adanya ketergantungan dan kurangnya kontrol.

Kompulsif adalah tindakan yang biasanya dilakukan secara berulang untuk mengurangi kecemasan.

    Griffiths (1998) telah mencantumkan enam dimensi untuk menentukan apakah individu dapat digolongkan sebagai pecandu Internet, Dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut : 

  1. Salience. Hal ini terjadi ketika penggunaan internet menjadi aktivitas yang paling penting dalam kehidupan individu, mendominasi pikiran individu (preokupasi atau gangguan kognitif), perasaan (merasa sangat butuh),dan tingkah laku (kemunduran dalam perilaku sosial). Individu akan selalu memikirkan internet, meskipun tidak sedang mengakses internet.
  2. Mood modification. Hal ini mengarah pada pengalaman individu sendiri, yang menjadi hasil dari bermain internet, dan dapat dilihat sebagai strategi coping.
  3. Tolerance. Hal ini merupakan proses dimana terjadinya penigkatan jumlah penggunaan internet untuk mendapatkan efek perubahan dari mood. 
  4. Withdrawal symptoms. Hal ini merupakan perasaan tidak menyenangkan yang terjadi karena penggunaan internet dikurangi atau tidak dilanjutkan (misalnya, mudah marah, cemas, tubuh bergoyang).
  5. Conflict. Hal ini mengarah pada konflik yang terjadi antara pengguna internet dengan lingkungan sekitarnya (konflik interpersonal), konflik dalam tugas lainnya (pekerjaan, tugas, kehidupan sosial, hobi) atau konflik yang terjadi dalam dirinya sendiri (konflik intrafisik atau merasa kurangnya kontrol) yang diakibatkan karena terlalu banyak menghabiskan waktu bermain internet. 
  6. Relapse. Hal ini merupakan kecenderungan berulangnya kembali pola penggunaan internet setelah adanya kontrol. Berdasarkan uraian diatas sifat kecanduan berasal dari tindakan dari dalam diri seseorang, hal itu dipengaruhi oleh bentuk komunikasi seseorang sebelum merasakan perilaku kecanduan. Bentuk Komunikasi tersebut yakni Komunikasi Intrapersonal. Mengacu dari proses yang ia mengalami dan merasakan.

    Fokus Penelitian (Definisi Operasional) dalam Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang)

    Suatu definisi yang diberikan peneliti guna menjelaskan serie mengukur variable dalam sebuah penclitian. Definisi operasional yang dilaksanakan pada karakteristik, dapat diamati atau diobservasi dari apa yang didefinisikan atau mengubah konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati.

    Bentuk Komunikasi seseorang kecanduan bermain bagi pemain hal itu berdasarkan Teori Komunikasi Intrapersonal yang menurut Nina W Syam (2011) menjelaskan ada 5 hal mempengaruhi hal tersebut, meliputi 5 proses, yaitu :



C. Skripsi Studi Analisis Wacana


    Skripsi ketiga ini yaitu Studi  Fenomenologis dengan judul PESAN MORAL DALAM FILM ANIMASI ZOOTOPIA (ANALISIS WACANA PADA KARAKTER UTAMA JUDDY HOOPS)

    Nama Penulis  Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pesan Moral Dalam Film Animasi Zootopia (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Juddy Hoops) adalah Nurul Hasanah  NPM. 01.13.114 dan nama Dosen Pembimbing I adalah Ibu Sumarni Bayu Anita S.Sos M.A dan Dosen Pembimbing II Bapak Ferdy Anthonius S.Sos M.M

   Jumlah halaman Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pesan Moral Dalam Film Animasi Zootopia (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Juddy Hoops) berjumlah 91 halaman.

 Tahun Pengesahan Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pesan Moral Dalam Film Animasi Zootopia (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Juddy Hoops) pada tahun 2017.

Abstrak

Narul Hasanah, 2017, dengan judul “Pesan Moral dalam Film Animasi Zootopiu (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Judy Hopps)". Didalam penyusunan Skripsi ini penulis dibawah bimbingan Sumarni Bayu Anita S.Sos M.A selaku pembimbing I dan Ferdy Anthonius S.Sos M.M selaku pembimbing II.

Film merupakan media massa yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan cendrung didasari dari realitas sosial dalam kehidupan meskipun beberapa disajikan kedalam bentuk yang berbeda-beda. Salah satunya film animasi, yang merupakan film dalam bentuk rangkaian gambar yang memiliki makna disetiap karakter.

Film animasi Zootopia merupakan film animasi yang diproduksi oleh Walt Disney pada tahun 2016 yang dikemas dalam bentuk film fabel atau tokoh hewan yang berprilaku seperti manusia. Film yang menceritakan tentang kisah perjuangan seekor kelinci yang bercita-cita menjadi petugas kepolisian dan berusaha menghentikan aksi diskriminasi yang terjadi di lingkungannya. Film ini mendapat respon yang baik dari para penonton dan kritikus film.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Analisis wacana adalah studi analisis isi media yang melihat kepada bagaimana dari pesan atau teks. Mengkaji fungsi pragmatik pada suatu teks sehingga makna yang terkandung dapat ditafsirkan. Dalam metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk, digunakan untuk menganalisis pemakaian bahasa dan makna yang terkandung didalamnya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengamati teks pada karakter utama Judy Hopps.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pesan moral apa saja yang terdapat dalam film dilihat dari topik beserta subtopik yang berhubungan dengan pesan moral. Melalui teknik observasi dengan menonton film tersebut serta melihat pemakaian gaya bahasa, bentuk kalimat, dan ungkapan.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa teks itu tidak dilahurkan melainkan diciptakan yang diambil dari realita kehidupan sosial. Serta pemilihan karakter utama Judy Hopps seekor kelinci karena karakter kelinci lebih menarik dan membuat cerita dalam film Zootopia lebih berwarna.

Kata Kunci : Analisis wacana film, teks, film animasi Zootopia, karakter utama Judy Hopps

Kesimpulan

    Setelah  menjelaskan dan menganalisa hasil temuan data yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan yaitu sebegai berikut : 

  1. Dilihat dari struktur makro, struktur ini adalah pembahasan tentang gambaran umum, tema atau topik dalam film. Pesan moral pada umumnya dilihat dari topik serta didukung dengan sub topik sub topik yang menjadi satu kesatuan utuh didalam film. Pesan moral dalam film animasi Zootopia ini berisikan tentang nilai-nilai kebaikan dimana topik utama dalam film ialah rasa yakin dan semangat berjuang dalam diri bahwa seseorang dapat menggapai apapun yang ia inginkan, dapat meraih cita-citanya jika ia mempunyai rasa keyakinan dalam dirinya sendiri bahwa ia bisa. Sedangkan dubtopik yang mendukung ialah sikap keberanian, pantaang meyerah, percaya diri, kecintaan terhadap orang tua dan rasa optimis. Pesan moral pada film animasi Zootopia ini disampaikan secara jelas baik secara visual maupun secara dialog oleh karakter utama Judy Hopps
  2. Dilihat dari superstruktur, dalam struktur ini menjabarkan tentang skema atau alur cerita. Alur dalam film animasi Zootopia ini sangan menarik, beruntut dan tidak acak-acakan. Alur cerita yang dipakai adalah alur maju, namun terdapat juga alur mundur tetapi bukan pada bagian karakter utama yang menjadi pokok analisis dan data tsmuan dalam penelitian ini. Kisah cerita dimulai dengan kisah Judy kecil/muda kemudian kidah Judy dewasa. Namun tidak hanya menganalisis alur cerita awal hingga akhir tetapi struktur ini juga membahas pembagian-pembagian seperti scene (pembagian cerita), seguence (pembagian adegan), dan plot. Pesan moral dapat dilihat dari awal hingga akhir cerita.
  3. Dilihat dari struktur mikro, dimana struktur ini menjelaskan bahwa wacana film tidak hanya cukup pada gambaran atau lisan saja. Hal ini terbukti dari susunan dalam bentuk semantik yang berupa latar, bentuk kalimat, koherensi, kata ganti dan retoris, juga grafis dan metafora (kata kiasan). Analisis wacana Van Dijk Inf menganalisis teks secara keseluruhan hingga kebagian yang detail. Pesan moral juga dapat dilihat dari struktur mikro, tepatnya pada elemen maksud yang mengungkapkan tentang maksud dari film animasi ini. 

    Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan pesan moral dalam film animasi Zootopia dapat dilihat dari ketiga struktur yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Meskipun dilihat dari data temuan pesan moral yang di teliti lebih banyak terdapat pada struktur makro. Struktur mikro dan superstruktur lebih kepada cerita, pemakaian kata dan kalimat secara keseluruhan. Sesuai dengan data yang telah ditemukan berdasarkan analisis teks sebelumnya, maka secara keseluruhan pesan moral dalam film animasi Zootopia ini lebih menyoroti tentang semangat, kerja keras, dan pantang menyerah. Pesan moral yang ditampilkan lebih kepada memotivasi penonton yang digambarkan melalui visual maupun teks. Dan berdasarkan pemaknaan karakter utama, Judy Hopps, yang menjadi penguat cerita yang dapat mempengaruhi penonton melalui simbol-simbol berupa fisik dan sifat kelinci yang dihubungkan dengan isi ceritanya. Perjuangan Judy untuk menggapai cita-cita tidak berhenti bahkan saat ia telah mendapatkannya. Melewati berbagai rintangan yang pasti harus dilalui. Film ini merupakan film fabel yang bertema perjuangan yang secara tidak langsung memberikan pengaruh positif  dan pesan yang disampaikan secara terbuka sehingga penonton lebih mudah menyerap pesan dalam film melalui audio dan visual. Dilihat dalam hal ini sangat penting bagi kita untuk tidak hanya menonton film akan tetapi juga menjadi pembaca film, sebab film tidak hanya bisa dinikmati sebagai hiburan tetapi jugabisa menjadi edukasi dan motivasi serta inovasi.

    Teori Komunikasi yang digunakan dalam Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul  Pesan Moral Dalam Film Animasi Zootopia (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Juddy Hoops) yaitu Teori Model Teun A. Van Djik

    Menurut Van Djik (Eriyanto, 2009:221), penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari praktik produksi yang juga harus diamati. Van Djik melihat suatu wacana terdiri dari atas berbagai struktur dan tingkatan yang dibagi menjadi tiga tingkatan yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.


1. Struktur Mkaro (Tematik)

    Dalam struktur makro yang diamati adalah tematik. struktur makro merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema dari suatu teks. Dari topik kita dapat mengetahui tindakan yang diambil komunikator dari suatu wacana. Dengan melihat teks secara keseluruhan maka topik akan lebih mudah disimpulkan. Makna global dari suatu teks didukung oleh kata, kalimat, dan proposisi yang dipakai. Pernyataan atau tema pada level umum didukung oleh pilihan kata, kalimat, dan retorika tertentu. Namun, topik tak hanya ditentukan dari sebuah teks saja tetapi bisa melalui sebuah peristiwa. 

    Secara harfiah tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan” (Sukarsih Nur, 2008). Dalam struktur makro yang diamati adalah tematik, dimana elemen tematik menunjukkan gambaran umum dari suatu teks. Dapat disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau makna global dari suatu teks. Dalam struktur makro ini yang di perjelas adalah apa yang dikatakan dalam film animasi zootopia yang dapat diamati dengan melihat topik dari suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan didalam film tersebut. Topik menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang akan disampaikan oleh komunikator, topik juga menunjukkan konsep dominan. sentral dan yang paling penting dari isi suatu Film

2. Superstruk (Skematik)

    Superstruktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan  kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh (Eriyanto, 2009:226). Dalam sktruktur ini, elemen yang dipakai adalah skematik, bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks secara utuh. Diskemakan yang berarti terdiri dari kerangka suatu teks seperti pendahulian, isi, penutup dan kesimpulan. Teks atau wacana umumnya mempunyai skerns atau alur dari awal sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Begitupun film, dalam sebuah film tentu memiliki alur cerita. Jika sebuah film akan dibuat, maka struktur yang penting untuk dicermati, yaitu pembagian cerita (scene), pembagian adegan (seguence), pemilihan adegan pembuka (opening),banti klimaks (penyelesaian masalah), dan ending (penutup). Menurut Van Djik, arti penting dari skematik adalah strategi pembuat skenario untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dari urutan tertentu. 

 3. Struktur Mikro

    Struktur mikro merupakan wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai dan sebagainya. Dalam struktur mikro terdapat empat hal yang diamati yaitu:

  1. Semantik. makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang    membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Semantik lebih kepada disiplin ilmu bahasa    Semantik (arti) dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Beberapa elemen semantik yaitu: pertama, Latar yang merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Penulis biasanya mengemukakan latar belakang cerita yang menentukan kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Kedua, Detil yang merupakan strategi bagaimana penulis mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Ketiga, maksud. Elemen ini hampir sama dengan detil. Elemen maksud melihat informasi yang menuntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Keempat, pra-anggapan (presupesition) adalah strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak (Sukarsih Nur:2008). Pengandaian hadir dengan memberikan kenyataan yang dipandang terpercaya dan karenanya tidak perlu dipertanyakan. Pengandaian dalam film ini dapat dilihat melalui dialog pada scene. Strategi dalam sebuah film dapat dilihat melalui tematiknya, berapa kali atau seberapa penting pesan itu disampaikan oleh penulis.
  2. Sintaksis, merupakan bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, kalusa dan frase, menurut Ramlan (dalam Sukarsih Nur, 2008). Pertama, bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Kedua, koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga nampak koheren. Ketiga, kata ganti, elemen ini berfungsi memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif yang digunakan komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana.
  3. Stilistik, yang terfokus pada style atau gaya yaitu cara yang digunakan seorang penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu untuk maksud tertentu (Siti Ooriatun, 2011).
  4. Retoris, yaitu gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya berlebihan atau bertele-tele. Strategi retoris muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana pembicara menempatkan atau memposisikan dirinya diantara khalayak dan strategi ekspresi untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan. Elemen yang menjadi bagian dari retoris adalah, pertama, grafis yang merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang diamati dari teks. Kedua, metafora yang juga bisa disebut sebagai bumbu dari cerita, sebagai kiasan, ungkapan. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks ketiga ekspresi yang dimaksudkan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan.
    Dengan teori Model Van Dijk, penelitian ini akan menggunakan pemahaman Van Djik dalam menganalisis wacana pesan moral dalam film animasi zootopia pada karakter utama Judy Hopps.

Definisi Operasional  untuk menjelaskan ketiga dimensi tersebut diatas, maka peneliti memberi gambaran struktur wacana yang tersusun dalam skema dibawah ini :



D. Skripsi Studi Semiotika

  Skripsi keempat ini yaitu Studi  Semiotika dengan judul REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM HERO (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Biack Panther)

    Nama Penulis  Skripsi Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther) adalah Siti Humairoh NPM. 01.14.049 dan nama Dosen Pembimbing I adalah Ibu Sumarni Bayu Anita S.Sos M.A dan Dosen Pembimbing II Bapak Ervan Aziz, S.Sos., M.Si

   Jumlah halaman Skripsi Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Biack Panther) berjumlah 85 halaman.

 Tahun Pengesahan Skripsi Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther) pada tahun 2018.

Abstrak

Siti Humairoh, 2018, REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM HERO (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther) di bawah bimbingan Sumarni Bayu Anita,S.Sos,M.A dan Ervan Aziz, S.Sos., M.Si

Black Panther adalah film pahlawan super Amerika berdasarkan karakter Marvel Comics dengan nama sama. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Wait Disney Studios Motion Pictures, film ini merupakan film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe, film ini mengangkat kebudayaan Afrika yang bercerita mengenai sebuah negeri tersembunyi bernama Wakanda yang berlokasi di salah satu bagian benua Afrika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai budaya Afrika Selatan direpresentasikan dalam film “Black Panther” serta seperti apa pesan yang disampaikan dari film tersebut. Dalam Penelitian ini penulis menerapkan metode analisa Semiotika Roland Barthes dan teori 3 Unsur Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yaitu Cultural System (sistem kultural), Social System (sistem Sosial), dan Material Culture (kebudayaan Fisik) untuk mengkaji rangkaian shot dalam film “Black Panther” yang menampilkan nilai kebudayaan di dalam film tersebut.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film “Black Panther” secara garis besar merepresentasikan nilai kebudayaan sebagaimana negara Afrika Selatan yang kita tahu merupakan negara yang memiliki banyak suku serta adat yang dilakukan secara turun menurun. Dalam pengamatan ini penulis juga menemukan bahwa film ini berisi pesan penggambaran budaya dan adat, yang diambil dari sudut pandang yang berbeda dan di film ini juga terdapat beberapa adegan adanya unsur kebudayaan pada film tersebut.

Kata kunci: Nilai Kebudayaan , 3 Unsur kebudayaan , Semiotika Roland Barthes

Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian tentang analisis Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther), maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa : 

  1. Film Black Panther merupakan film yang bergenre adventure. Film Black Panther ini diproduksi oleh Marvel Comics yang dirilis 14 Februari 2018 di Indonesia. Film Black Panther ini menceritakan tentang. Raja T'Challa yang kembali ke Wakanda setelah ayahnya T'Chaka meninggal, namun tak lama kemudian mendapati kekuasaannya ditentang oleh sebuah kelompok. Karena di dalam film ini terdapat nilai budaya Afrika Selatan yang ditampilkan mulai dari upacara penobatan, kepercayaan terhadap leluhur, ritual yang dilakukan sejak nenek moyang, pakaian dan Accessories yang digunakan serta senjata yang berhubungan dengan budaya Afrika Selatan.
  2.  Film Black Panther ini berdurasi 134 menit dan di dalam Film Black Panther ini diperankan oleh artis yang kebanyakan berkulit hitam yang merupakan ciri dari orang Afrika Selatan. Di dalam Film Black Panther terdapat penggambaran tentang perebutan kekuasaan dalam aspek keluarga, yang diambil dari sudut pandang yang berbeda. Film Black Panther tetap terlihat nilai budaya serta sistem kepercayaan yang masyarakat Afrika Selatan anut terlihat dalam adegan upacara dan ritual.
  3. Setelah dilakukan kujian pustaka dan analisis data tentang Film Black Panther Ini dapat ditemukan nilai budaya Afrika Sclatan pada Film Black Pariher tersebut. Nilai budaya Afrika Selatan terlihat dengan menggunakan uns kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat antara lain melalu : Cultural System (Sistem Kultural), Social System (Sistem Culture (Kebudayaan Fisik).

    Teori Komunikasi yang digunakan dalam Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Biack Panther) yaitu Teori Semiotika Roland Barthes

    Roland Barthes lahir pada tahun 1915, dari keluarga menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Boyonne, sebuah kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis dan Paris (Nawiroh, 2014:14). Barthes menganggap kehidupan sosial sebagai sebuah signifikansi. Dengan kata lain, kehidupan sosial, apapun bentuknya, merupakan suatu sistem tanda tersendiri (Kurniawan, 2001:53). Teori Semlotik Barthes hampir secara harfiah diturunkan dari teori bahasa menurut de Saunsure. Roland Barthes mengungkap bahwa bahasa merupakan sebuah sistem land yung mencerminkan asumsi-asumsi dari masyarakat tertentu dalam waktu tartontu (Sobur, 2003:63). 

    Sebagaimana pandangan saussure, Barthes juga meyakini bahwa hubungan antara penanda dan pertanda tidak terbentuk secara ilmiah, melainkan bersifat urhiter, Bila saussure hanya menekankan pada penandaan dalam tataran denotatif, maku Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure dengan menjadi subjeku atau insubjektif. Tanda lebih terbuka dalam penafsirannya pada konotasi dari puda denotasi. Secara sederhana, denotasi dijelaskan sobupai kata yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan, maknanya disebut denotatif. Makna denotatif memiliki beberapa istilah lain seperti makna denotasional, makna referensial, makna konseptual, atau makna ideasional. Sedangkan konotasi adalah kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. 

    Mitos Merupakan bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Mitos dibagun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah adasebelumnya atau dengan kata lain, mitos adalah suatu sistem pemaknaan tataran kedua.

    Fokus Penelitian (Definisi Operasional) dalam Skripsi Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Biack Panther)

    Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan dibagian tinjauan pustaka, penulis menggunakan teori dan Koentjaraningrat yaitu tiga unsur Kebudayaan. Dan apabila kita rangkum ketiga nilai budaya tersebut kita akan mendapatkan definisi oprasional dengan indikator yang diadopsi dari uraian Roland bartes seperti berikut 


    Unsur-unsur film yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu akan mengambil makna denotasi, konotasi, dan mitos yang digunakan hampir keseluruhan dalam adegan (Scene).

     Dari ke 4 Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang diaats kita telah menganalisis setiap Skripsi dengan cara metode penelitian komunikasi kualitatif kita telah mengetahui dan memahami dari setiap Nama Penulis, Nama Pembimbing, jumalh halaman Skripsi, Tahun berapa pengesahannya, Abstrak, Kesimpulan hasil penelitian, Teori Komunikasi yang digunakan serta Fokus Penelitian (Defini Operasional) skripsi tersebut. bahwa setiap .

    Semoga bermanfaat untuk kita semua dan semoga apa yg kita kerjakan mendapat suatu pahala dari Tuhan yang Maha Kuasa. Semangat Pokoknya ya guys.....










Tidak ada komentar:

Posting Komentar