Hai Pembaca Blog Saya dimana pun berada , hari ini saya akan menulis di blog saya terkait analisis tentang 4 Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang dengan metode penelitian komunikasi kualitatif Periode Tahun 2015-2020 yang saya sukai dan pastinya keren. 4 Skripsi tersebut terdiri dari :
a. Skripsi Tentang Studi Kasus : Strategi Komunikasi
b. Skripsi Tentang Fenemologis
c. Skripsi Tentang Analisis Wacana
d. Skripsi Tentang Semiotika
Dari setiap analisis skripsi diatas terdiri dari deskripsi sebagai berikut :
a. Gambar Cover Skripsi
b. Judul Skripsi
c. Nama Penulis Skripsi & Nama Pembimbing Skripsi
d. Jumlah Halaman Skripsi
e. Tahun Pengesahan Skripsi
f. Abstrak dan Kesimpulan Hasil Penelitian Skripsi
g. Teori Komunikasi yang digunakan
h. Fokus Penelitian (Definisi Operasional) Skripsi
baik kita langsung saja membahas satu persatu terkait hal diatas, jangan lupa tetap semangat dan sampai habis ya bacanya.
A. Skripsi Studi Kasus :Strategi Komuniaksi
Skripsi pertama ini yaitu Studi Kasus : Strategi Komunikasi dengan judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SALES PENJUALAN PRODUKSI SUSU SGM DALAM MENINGKATKAN PERINDUSTRIAN SECARA MERATA OLEH PT TIGARAKSA SATRIA, TBK. PALEMBANG.
Nama Penulis Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang adalah Apriyanti Sabaria NPM. 01.16.055 dan nama Dosen Pembimbing adalah Ibu Marleni, M.I.Kom NIDN 0216077301.
Jumlah halaman Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang berjumlah 100 halaman.
Tahun Pengesahan Skripsi Strategi Komunikasi dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Penjualan Produksi Susu SGM Dalam Meningkatkan Perindustrian Secara Merata Oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang pada tahun 2020.
Abstrak
Strategi ialah perencaan atau (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan. Setiap perusahaan memiliki strategi masing-masing dalam meningkatkan penjualan, agar pendistribusi menjadi rata, agar apa yang dipasarkan oleh perusahaan dapat diterima oleh semua masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Tigaraksa Satria, Tbk Palembang dalam meningkatkan penjualan dengan pendistribusian secara merata, dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskritif kualitatif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai strategi komunikasi pemasaran yang kemudian dianalisis berdasarkan teori konstruktivisme. Kemudian data dikumpulkan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara secara langsung dengan para key informant yang terdiri dari kepala cabang PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang, sales PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang dan konsumen (pihak toko). Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan analisis penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut : setiap sales PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang sudah dibekalin dengan pengetahuan mengenai strategi yang tepat, selalu mendapatkan pelatihan secara langsung baik dari Ass atau dari kepala cabang, memonitoring untuk kebutuhan stock agar menghindari oos (keosongan) dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan setiap konsumen (pihak toko), bila semua itu sudah ada maka pendistribusian yang dilakukan akan dengan mudah didapatkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Kesimpulan dalam penelitian ini setiap sales mempunyai tugasnya masing-masing dalam meningkatkan penjualan, karena sales merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu perusahaan.
Kata kunci : Susu SGm, pendistribusian, strategi, komunikasi pemasara, peran sales
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai strategi komunikasi pemasaran sales penjualan produk susu SGM dalam meningkatkan penditrubusian secara merata oleh PT Tigaraksa Satria, TBK. Palembang maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap seluruh team sales, perusahaan juga memfasilitasi team sales dengan berbagai training guna mendukung kerja team dan meningkatkan pengetahuan sales, sales juga dilengkapi dengan pengetahuan mengenai strategi yang tepat agar pendistribusiannya menjadi merata
- Team sales diberi coaching baik dari ass atau dari kepala cabang langsung agar mereka lebih memahami karakter dan cara menghadapi setiap toko serta selalu memonitoring stock agar tidak terjadi oos
- Setiap team sales memiliki sikap yang ramah dan cepat beradaptasi bila ditempatkan didaerah lain selalu menjaga hubungan baik dengan pihak toko. dan bila mengalami masalah langsung dicari solusi dan jalan keluar tanpa memendam sendiri
Tahun Pengesahan Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul Pokemon Go Di Kota Palembang (Studi Fenomenologi “Bermain Bagi Pemain Di Komunitas Pokemon Go Palembang) pada tahun 2016.
Rino
Dwiyana Caesar Putra, 2016. “Fenomena Permainan Pokemon Go di Kota Palembang
(Studi Fenomenologi “Kecanduan bermain bagi Komunitas Pokemon Go Palembang).”
Didalam penyusunan skripsi ini penulis dibawah bimbingan Budi Santoso,
S.Sos.M.Comn Selaku pembimbing 1 dan Sentot Supriyadi, S.sos . MSI selaku
pembimbing II.
Fenomena
permainan Pokemon Go . Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
proses kecanduan bermain Pokemon Go yang timbul dari seseorang dilihat dari
cara sisi Psikologi mereka dengan menggunakan Komunikasi Intrapersonal. Metode
peneliti yang digunakan yaitu peneliti wawancara kualitatif, dimana teknik
analisis data secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif.Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melalui pendekatan wawancara dn
mengambil sumber data melalui foto/dokumentasi sumber data berupa kata-kata dan
tindakan, sumber tertulis dan foto/dokumentasi.
Hasil
peneliti menunjukkan bahwa pemain game Pokemon Go mengalami proses kecanduan
dikarenakan dari faktor diri sendiri yakni melalui komunikasi Intrapersonal
yang dilakukannya kepada diri sendiri, dengan menggunakan 5 proses yaitu
Sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir
Kata kunci : Komunikasi Intrapersonal, Psikologi Komunikasi, Fenomenologi
Hasil
penelitian mengenai Fenomena kecanduan permainan Pokemon Go di Kalangan
komunitas Pokemon Go di Kota Palembang dapat disampaikan sebagai beri kut :
- Adanya Fenomena tentang permainan Pokemon Go yang menyebabkan seseorang ingin memainkan karena ingin mencoba game tersebut hingga menyebabkan ketagihan karena disebabkan adanya fitur-fitur menarik dalam permainan yang tersedia untuk menjadi daya tarik permainan tersebut, namun hal tersebut didasarkan oleh beberapa faktor yang berasal dari diri sendiri. spa yang di rasakan, diinginkan dan apa yang dilakukan, melalui komunikasi kepada diri sendiri (Komunikasi Intrapersonal). Terdapat 5 komponen mempengaruhi perilaku seseorang yakni Sensasi, Asosiasi, Persepi, Memori dan Berpikir.
- Seseorang yang bermain Pokemon Go memastikan apa yang akan diperbuatnya setelah yang diproses sebelumnya, dengan berkeyakinan kepada diri sendiri dengan tindakannya.
- Dengan proses pengolahan informasi satat menerima pemain sebenarnya mengetahui apa yang terjadi namun karena daya sistim daya tarik yang dapat merubah keputusan seseorang.
Dalam
penelitian ini penulis akan menerapkan teori komunikasi Intrapersonal menurut
Nina W.Syam, (2011) untuk mengkaji fenomena kecanduan bermain game Pokemon Go.
Adapun
pembahasan teori komunikasi Intrapersonal menurut Nina W. Syam, (2011) adalah
komunikasi yang terjadi pada diri manusia meliputi 5 proses sensasi, asosiasi,
persepsi, memori dan berpikir.
Teori Kecanduan Grifths
Grifiths (Essau, 2008) menyatakan bahwa kecanduan merupakan
aspek perilaku yang kompulsitf, adanya ketergantungan dan kurangnya kontrol.
Kompulsif adalah tindakan yang biasanya dilakukan secara
berulang untuk mengurangi kecemasan.
Griffiths (1998) telah mencantumkan enam dimensi untuk
menentukan apakah individu dapat digolongkan sebagai pecandu Internet,
Dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut :
- Salience. Hal ini terjadi ketika penggunaan internet menjadi aktivitas yang paling penting dalam kehidupan individu, mendominasi pikiran individu (preokupasi atau gangguan kognitif), perasaan (merasa sangat butuh),dan tingkah laku (kemunduran dalam perilaku sosial). Individu akan selalu memikirkan internet, meskipun tidak sedang mengakses internet.
- Mood modification. Hal ini mengarah pada pengalaman individu sendiri, yang menjadi hasil dari bermain internet, dan dapat dilihat sebagai strategi coping.
- Tolerance. Hal ini merupakan proses dimana terjadinya penigkatan jumlah penggunaan internet untuk mendapatkan efek perubahan dari mood.
- Withdrawal symptoms. Hal ini merupakan perasaan tidak menyenangkan yang terjadi karena penggunaan internet dikurangi atau tidak dilanjutkan (misalnya, mudah marah, cemas, tubuh bergoyang).
- Conflict. Hal ini mengarah pada konflik yang terjadi antara pengguna internet dengan lingkungan sekitarnya (konflik interpersonal), konflik dalam tugas lainnya (pekerjaan, tugas, kehidupan sosial, hobi) atau konflik yang terjadi dalam dirinya sendiri (konflik intrafisik atau merasa kurangnya kontrol) yang diakibatkan karena terlalu banyak menghabiskan waktu bermain internet.
- Relapse. Hal ini merupakan kecenderungan berulangnya kembali pola penggunaan internet setelah adanya kontrol. Berdasarkan uraian diatas sifat kecanduan berasal dari tindakan dari dalam diri seseorang, hal itu dipengaruhi oleh bentuk komunikasi seseorang sebelum merasakan perilaku kecanduan. Bentuk Komunikasi tersebut yakni Komunikasi Intrapersonal. Mengacu dari proses yang ia mengalami dan merasakan.
Suatu definisi yang diberikan peneliti guna menjelaskan
serie mengukur variable dalam sebuah penclitian. Definisi operasional yang
dilaksanakan pada karakteristik, dapat diamati atau diobservasi dari apa yang
didefinisikan atau mengubah konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati.
Bentuk Komunikasi seseorang kecanduan bermain bagi pemain
hal itu berdasarkan Teori Komunikasi Intrapersonal yang menurut Nina W Syam
(2011) menjelaskan ada 5 hal mempengaruhi hal tersebut, meliputi 5 proses,
yaitu :
Tahun Pengesahan Skripsi Studi Fenomenologis dengan judul Pesan Moral Dalam Film Animasi Zootopia (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Juddy Hoops) pada tahun 2017.
Abstrak
Narul Hasanah, 2017, dengan judul “Pesan Moral dalam Film
Animasi Zootopiu (Analisis Wacana Pada Karakter Utama Judy Hopps)". Didalam
penyusunan Skripsi ini penulis dibawah bimbingan Sumarni Bayu Anita S.Sos M.A
selaku pembimbing I dan Ferdy Anthonius S.Sos M.M selaku pembimbing II.
Film merupakan media massa yang cukup efektif dalam
menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan cendrung didasari dari realitas
sosial dalam kehidupan meskipun beberapa disajikan kedalam bentuk yang
berbeda-beda. Salah satunya film animasi, yang merupakan film dalam bentuk
rangkaian gambar yang memiliki makna disetiap karakter.
Film animasi Zootopia merupakan film animasi yang diproduksi
oleh Walt Disney pada tahun 2016 yang dikemas dalam bentuk film fabel atau
tokoh hewan yang berprilaku seperti manusia. Film yang menceritakan tentang
kisah perjuangan seekor kelinci yang bercita-cita menjadi petugas kepolisian
dan berusaha menghentikan aksi diskriminasi yang terjadi di lingkungannya. Film
ini mendapat respon yang baik dari para penonton dan kritikus film.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Analisis wacana adalah studi
analisis isi media yang melihat kepada bagaimana dari pesan atau teks. Mengkaji
fungsi pragmatik pada suatu teks sehingga makna yang terkandung dapat
ditafsirkan. Dalam metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk, digunakan
untuk menganalisis pemakaian bahasa dan makna yang terkandung didalamnya.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengamati teks pada karakter utama
Judy Hopps.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pesan moral apa saja yang terdapat dalam film dilihat dari topik beserta
subtopik yang berhubungan dengan pesan moral. Melalui teknik observasi dengan
menonton film tersebut serta melihat pemakaian gaya bahasa, bentuk kalimat, dan
ungkapan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa teks itu tidak
dilahurkan melainkan diciptakan yang diambil dari realita kehidupan sosial.
Serta pemilihan karakter utama Judy Hopps seekor kelinci karena karakter kelinci
lebih menarik dan membuat cerita dalam film Zootopia lebih berwarna.
Kata Kunci : Analisis wacana film, teks, film animasi
Zootopia, karakter utama Judy Hopps
Kesimpulan
Setelah menjelaskan
dan menganalisa hasil temuan data yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam
bab ini penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan yaitu sebegai berikut :
- Dilihat dari struktur makro, struktur ini adalah pembahasan tentang gambaran umum, tema atau topik dalam film. Pesan moral pada umumnya dilihat dari topik serta didukung dengan sub topik sub topik yang menjadi satu kesatuan utuh didalam film. Pesan moral dalam film animasi Zootopia ini berisikan tentang nilai-nilai kebaikan dimana topik utama dalam film ialah rasa yakin dan semangat berjuang dalam diri bahwa seseorang dapat menggapai apapun yang ia inginkan, dapat meraih cita-citanya jika ia mempunyai rasa keyakinan dalam dirinya sendiri bahwa ia bisa. Sedangkan dubtopik yang mendukung ialah sikap keberanian, pantaang meyerah, percaya diri, kecintaan terhadap orang tua dan rasa optimis. Pesan moral pada film animasi Zootopia ini disampaikan secara jelas baik secara visual maupun secara dialog oleh karakter utama Judy Hopps
- Dilihat dari superstruktur, dalam struktur ini menjabarkan tentang skema atau alur cerita. Alur dalam film animasi Zootopia ini sangan menarik, beruntut dan tidak acak-acakan. Alur cerita yang dipakai adalah alur maju, namun terdapat juga alur mundur tetapi bukan pada bagian karakter utama yang menjadi pokok analisis dan data tsmuan dalam penelitian ini. Kisah cerita dimulai dengan kisah Judy kecil/muda kemudian kidah Judy dewasa. Namun tidak hanya menganalisis alur cerita awal hingga akhir tetapi struktur ini juga membahas pembagian-pembagian seperti scene (pembagian cerita), seguence (pembagian adegan), dan plot. Pesan moral dapat dilihat dari awal hingga akhir cerita.
- Dilihat dari struktur mikro, dimana struktur ini menjelaskan bahwa wacana film tidak hanya cukup pada gambaran atau lisan saja. Hal ini terbukti dari susunan dalam bentuk semantik yang berupa latar, bentuk kalimat, koherensi, kata ganti dan retoris, juga grafis dan metafora (kata kiasan). Analisis wacana Van Dijk Inf menganalisis teks secara keseluruhan hingga kebagian yang detail. Pesan moral juga dapat dilihat dari struktur mikro, tepatnya pada elemen maksud yang mengungkapkan tentang maksud dari film animasi ini.
Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan pesan moral dalam film animasi Zootopia dapat dilihat dari ketiga struktur yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Meskipun dilihat dari data temuan pesan moral yang di teliti lebih banyak terdapat pada struktur makro. Struktur mikro dan superstruktur lebih kepada cerita, pemakaian kata dan kalimat secara keseluruhan. Sesuai dengan data yang telah ditemukan berdasarkan analisis teks sebelumnya, maka secara keseluruhan pesan moral dalam film animasi Zootopia ini lebih menyoroti tentang semangat, kerja keras, dan pantang menyerah. Pesan moral yang ditampilkan lebih kepada memotivasi penonton yang digambarkan melalui visual maupun teks. Dan berdasarkan pemaknaan karakter utama, Judy Hopps, yang menjadi penguat cerita yang dapat mempengaruhi penonton melalui simbol-simbol berupa fisik dan sifat kelinci yang dihubungkan dengan isi ceritanya. Perjuangan Judy untuk menggapai cita-cita tidak berhenti bahkan saat ia telah mendapatkannya. Melewati berbagai rintangan yang pasti harus dilalui. Film ini merupakan film fabel yang bertema perjuangan yang secara tidak langsung memberikan pengaruh positif dan pesan yang disampaikan secara terbuka sehingga penonton lebih mudah menyerap pesan dalam film melalui audio dan visual. Dilihat dalam hal ini sangat penting bagi kita untuk tidak hanya menonton film akan tetapi juga menjadi pembaca film, sebab film tidak hanya bisa dinikmati sebagai hiburan tetapi jugabisa menjadi edukasi dan motivasi serta inovasi.
Menurut Van Djik (Eriyanto, 2009:221), penelitian atas
wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks
hanya hasil dari praktik produksi yang juga harus diamati. Van Djik melihat
suatu wacana terdiri dari atas berbagai struktur dan tingkatan yang dibagi
menjadi tiga tingkatan yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Dalam struktur makro yang diamati adalah tematik. struktur makro merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema dari suatu teks. Dari topik kita dapat mengetahui tindakan yang diambil komunikator dari suatu wacana. Dengan melihat teks secara keseluruhan maka topik akan lebih mudah disimpulkan. Makna global dari suatu teks didukung oleh kata, kalimat, dan proposisi yang dipakai. Pernyataan atau tema pada level umum didukung oleh pilihan kata, kalimat, dan retorika tertentu. Namun, topik tak hanya ditentukan dari sebuah teks saja tetapi bisa melalui sebuah peristiwa.
Secara harfiah tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan” (Sukarsih Nur, 2008). Dalam struktur makro yang diamati adalah tematik, dimana elemen tematik menunjukkan gambaran umum dari suatu teks. Dapat disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau makna global dari suatu teks. Dalam struktur makro ini yang di perjelas adalah apa yang dikatakan dalam film animasi zootopia yang dapat diamati dengan melihat topik dari suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan didalam film tersebut. Topik menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang akan disampaikan oleh komunikator, topik juga menunjukkan konsep dominan. sentral dan yang paling penting dari isi suatu Film
Superstruktur merupakan struktur wacana yang berhubungan
dengan kerangka suatu teks, bagaimana
bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh (Eriyanto, 2009:226).
Dalam sktruktur ini, elemen yang dipakai adalah skematik, bagaimana bagian dan
urutan berita diskemakan dalam teks secara utuh. Diskemakan yang berarti
terdiri dari kerangka suatu teks seperti pendahulian, isi, penutup dan kesimpulan.
Teks atau wacana umumnya mempunyai skerns atau alur dari awal sampai akhir.
Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan
diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Begitupun film, dalam sebuah film
tentu memiliki alur cerita. Jika sebuah film akan dibuat, maka struktur yang
penting untuk dicermati, yaitu pembagian cerita (scene), pembagian adegan
(seguence), pemilihan adegan pembuka (opening),banti klimaks (penyelesaian
masalah), dan ending (penutup). Menurut Van Djik, arti penting dari skematik
adalah strategi pembuat skenario untuk mendukung topik tertentu yang ingin
disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dari urutan tertentu.
3. Struktur Mikro
Struktur mikro merupakan wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai dan sebagainya. Dalam struktur mikro terdapat empat hal yang diamati yaitu:
- Semantik. makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Semantik lebih kepada disiplin ilmu bahasa Semantik (arti) dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Beberapa elemen semantik yaitu: pertama, Latar yang merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Penulis biasanya mengemukakan latar belakang cerita yang menentukan kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Kedua, Detil yang merupakan strategi bagaimana penulis mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Ketiga, maksud. Elemen ini hampir sama dengan detil. Elemen maksud melihat informasi yang menuntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Keempat, pra-anggapan (presupesition) adalah strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak (Sukarsih Nur:2008). Pengandaian hadir dengan memberikan kenyataan yang dipandang terpercaya dan karenanya tidak perlu dipertanyakan. Pengandaian dalam film ini dapat dilihat melalui dialog pada scene. Strategi dalam sebuah film dapat dilihat melalui tematiknya, berapa kali atau seberapa penting pesan itu disampaikan oleh penulis.
- Sintaksis, merupakan bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, kalusa dan frase, menurut Ramlan (dalam Sukarsih Nur, 2008). Pertama, bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Kedua, koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga nampak koheren. Ketiga, kata ganti, elemen ini berfungsi memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif yang digunakan komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana.
- Stilistik, yang terfokus pada style atau gaya yaitu cara yang digunakan seorang penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu untuk maksud tertentu (Siti Ooriatun, 2011).
- Retoris, yaitu gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya berlebihan atau bertele-tele. Strategi retoris muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana pembicara menempatkan atau memposisikan dirinya diantara khalayak dan strategi ekspresi untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan. Elemen yang menjadi bagian dari retoris adalah, pertama, grafis yang merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang diamati dari teks. Kedua, metafora yang juga bisa disebut sebagai bumbu dari cerita, sebagai kiasan, ungkapan. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks ketiga ekspresi yang dimaksudkan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan.
Tahun Pengesahan Skripsi Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther) pada tahun 2018.
Abstrak
Siti Humairoh, 2018, REPRESENTASI
BUDAYA DALAM FILM HERO (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam
Film Black Panther) di bawah bimbingan Sumarni Bayu Anita,S.Sos,M.A dan Ervan
Aziz, S.Sos., M.Si
Black Panther adalah film pahlawan super Amerika berdasarkan
karakter Marvel Comics dengan nama sama. Diproduksi oleh Marvel Studios dan
didistribusikan oleh Wait Disney Studios Motion Pictures, film ini merupakan
film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe, film ini mengangkat
kebudayaan Afrika yang bercerita mengenai sebuah negeri tersembunyi bernama
Wakanda yang berlokasi di salah satu bagian benua Afrika.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana nilai budaya Afrika Selatan direpresentasikan dalam
film “Black Panther” serta seperti apa pesan yang disampaikan dari film
tersebut. Dalam Penelitian ini penulis menerapkan metode analisa Semiotika
Roland Barthes dan teori 3 Unsur Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yaitu
Cultural System (sistem kultural), Social System (sistem Sosial), dan Material
Culture (kebudayaan Fisik) untuk mengkaji rangkaian shot dalam film “Black
Panther” yang menampilkan nilai kebudayaan di dalam film tersebut.
Adapun hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa film “Black Panther” secara garis besar merepresentasikan
nilai kebudayaan sebagaimana negara Afrika Selatan yang kita tahu merupakan
negara yang memiliki banyak suku serta adat yang dilakukan secara turun
menurun. Dalam pengamatan ini penulis juga menemukan bahwa film ini berisi
pesan penggambaran budaya dan adat, yang diambil dari sudut pandang yang
berbeda dan di film ini juga terdapat beberapa adegan adanya unsur kebudayaan
pada film tersebut.
Kata kunci: Nilai Kebudayaan , 3
Unsur kebudayaan , Semiotika Roland Barthes
Setelah peneliti melakukan penelitian tentang analisis
Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika
Selatan Dalam Film Black Panther), maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
:
- Film Black Panther merupakan film yang bergenre adventure. Film Black Panther ini diproduksi oleh Marvel Comics yang dirilis 14 Februari 2018 di Indonesia. Film Black Panther ini menceritakan tentang. Raja T'Challa yang kembali ke Wakanda setelah ayahnya T'Chaka meninggal, namun tak lama kemudian mendapati kekuasaannya ditentang oleh sebuah kelompok. Karena di dalam film ini terdapat nilai budaya Afrika Selatan yang ditampilkan mulai dari upacara penobatan, kepercayaan terhadap leluhur, ritual yang dilakukan sejak nenek moyang, pakaian dan Accessories yang digunakan serta senjata yang berhubungan dengan budaya Afrika Selatan.
- Film Black Panther ini berdurasi 134 menit dan di dalam Film Black Panther ini diperankan oleh artis yang kebanyakan berkulit hitam yang merupakan ciri dari orang Afrika Selatan. Di dalam Film Black Panther terdapat penggambaran tentang perebutan kekuasaan dalam aspek keluarga, yang diambil dari sudut pandang yang berbeda. Film Black Panther tetap terlihat nilai budaya serta sistem kepercayaan yang masyarakat Afrika Selatan anut terlihat dalam adegan upacara dan ritual.
- Setelah dilakukan kujian pustaka dan analisis data tentang Film Black Panther Ini dapat ditemukan nilai budaya Afrika Sclatan pada Film Black Pariher tersebut. Nilai budaya Afrika Selatan terlihat dengan menggunakan uns kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat antara lain melalu : Cultural System (Sistem Kultural), Social System (Sistem Culture (Kebudayaan Fisik).
Teori Komunikasi yang digunakan dalam Studi Semiotika dengan judul Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Biack Panther) yaitu Teori Semiotika Roland Barthes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar