Jumat, 26 Maret 2021

Pengalaman Saya Membaca Skripsi di Perpustakaan STISIPOL Candradimuka


    Pengalaman luar biasa ketika kejar-kejaran waktu antara Kerja dan seorang Mahasiswa yang mau tidak mau harus pandai membagi waktu anatara kewajiban kerja dan kewajiban untuk belajar. Kali ini HEJU akan berbagi pengalaman HEJU perdana membaca Skripsi di Perpustakaan Kampus Tercinta yaitu STISIPOL Candradimuka  Palembang. 

    Sudah tau kan bagi yang ingin membaca ataupun meminjam buku di Perpustakaan kita harus wajib membuat Kartu Anggota Perpustakaan STISIPOL Candradimuka Palembang terlebih dahulu, Member ID 0118076 dan Number ID HEJU 004/085369952436. Kebetulan HEJU sudah membuat Kartu Anggota sejak Tahun 2019 makanya warna Kartunya Pink, kalau yang baru daftar di tahun 2021 kartu anggota nya berwarna Kuning.


    Ini photo HEJU sedang di Perpustakaan STISIPOL Candradimuka Palembang, tepatnya HEJU berad di depaan rak buku di tengah-tengah ruangan. Kebetulan HEJU pada hari Rabu tanggal 24 Maret 2021 Kerjanya masuk Shift II sehingga Heju bisa mampir ke Perpustaakaan terlebih dahulu sebelum kerja. 

    Perpustakaan STISIPOL Candradimuka dari tahun ke tahun koleksi buku selalu bertambah sehingga Mahasiswa dan Mahasiwi gak perlu susah-susah dan jauh-jauh untuk membaca buku langsung ke Perpustakaan aja bisa terpenuhi apa yang mau di cari.

    Kebetulan Heju ke Perpustakaan STISIPOL Candradimuka untuk membaca dan  meneliti beberapa Skripsi tugas Mata Kuliah Metode Penelitiaan Komunikasi Kualitatif Dosen Pengampunya Ibu Suamrni Bayu Anita, S.Sos, M.A. Tugas yang diberikan belaiu yaitu tentang analisis tentang 4 Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang Tahun 2015-2020.

    HEJU awalnya bingung dan mengambil asal aja 4 Skripsi yang menurut HEJU keren dan Asyik, setelah HEJU kumpulin danj mulai membaca 1 per satu Skripsi tersebut Anngi kebetulan pengurus Himakom yang sudah demisioner datang dan menghampiri HEJU melihat Skripsi yang HEJU baca. Ternyata yang HEJU pilih itu salah dan kurang tepat apa yang sudah diberikan informasi oleh ibu Sumarni Bayu Anita, S.Sos, M.A. Sesuai dengan urutan yang telah ditentukan yaitu :

a. Studi Kasus: Strategi Komunikasi

b. Studi Fenomenologis

c. Studi Analisis Wacana

d. Studi Semiotika

    Karena yang HEJU ambil skripsi yang salah, HEJU ulangi kembli Skripsi tersebut ke Rak Skripsi dan HEJU mencari kembali Skripsi yang benar kebetulan ada Sonia di Rak Skripsi jadi dianya bantuin Heppy mencari Skripsi yang benar sesuai informasi yang diberikan 

    Dari rak satu ke rak yang lain HEJU mencari Skripsi yang menurut HEJU keren dan sesuai dengan hati HEJU gak lama setelah itu semuanya terkumpul 4 Skripsi yang sesuia kriteria yang diberikan. dengan semangat HEJU langsung menuju tempat membaca.


    Lembar demi lembar HEJU membaca, skripsi demi skripsi HEJU baca dengan seksama dan tenangnya HEJU nikmati semuanya dengan niat ingin mendapatkan ilmu dari Skripsi tersebut. Kebetulan yang HEJU photo ini salah satu skripsi studi Semiotika yang berjudul REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM HERO (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther).

    Skripsi REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM HERO (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther) berjumalh 85 halaman, Pengesahannya pada Tahun 20218 ditulis oleh Siti Humairoh dgn NPM 01.14.049 dan selaku Pembimbing skripsi ini yaitu Ibu Suamrni Bayu Anita, S.Sos, M.A dan bapak Ervan Aziz, S.Sos., M.Si.

    Dalam Abstrak yang ditulis oleh Siti Humairoh Black Panther adalah film pahlawan super Amerika berdasarkan karakter Marvel Comics dengan nama sama. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Wait Disney Studios Motion Pictures, film ini merupakan film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe, film ini mengangkat kebudayaan Afrika yang bercerita mengenai sebuah negeri tersembunyi bernama Wakanda yang berlokasi di salah satu bagian benua Afrika. 

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai budaya Afrika Selatan direpresentasikan dalam film “Black Panther” serta seperti apa pesan yang disampaikan dari film tersebut. Dalam Penelitian ini penulis menerapkan metode analisa Semiotika Roland Barthes dan teori 3 Unsur Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yaitu Cultural System (sistem kultural), Social System (sistem Sosial), dan Material Culture (kebudayaan Fisik) untuk mengkaji rangkaian shot dalam film “Black Panther” yang menampilkan nilai kebudayaan di dalam film tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film “Black Panther” 

    secara garis besar merepresentasikan nilai kebudayaan sebagaimana negara Afrika Selatan yang kita tahu merupakan negara yang memiliki banyak suku serta adat yang dilakukan secara turun menurun. Dalam pengamatan ini penulis juga menemukan bahwa film ini berisi pesan penggambaran budaya dan adat, yang diambil dari sudut pandang yang berbeda dan di film ini juga terdapat beberapa adegan adanya unsur kebudayaan pada film tersebut. 

Kata kunci: Nilai Kebudayaan , 3 Unsur kebudayaan , Semiotika Roland Barthes

    Dalam Kesimpulan yang di tulis oleh Siti Humairoh Setelah peneliti melakukan penelitian tentang analisis Representasi Budaya Dalam Film Hero (Analisis Semiotika Nilai Budaya Afrika Selatan Dalam Film Black Panther), maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa : 
  1. Film Black Panther merupakan film yang bergenre adventure. Film Black Panther ini diproduksi oleh Marvel Comics yang dirilis 14 Februari 2018 di Indonesia. Film Black Panther ini menceritakan tentang. Raja T'Challa yang kembali ke Wakanda setelah ayahnya T'Chaka meninggal, namun tak lama kemudian mendapati kekuasaannya ditentang oleh sebuah kelompok. Karena di dalam film ini terdapat nilai budaya Afrika Selatan yang ditampilkan mulai dari upacara penobatan, kepercayaan terhadap leluhur, ritual yang dilakukan sejak nenek moyang, pakaian dan Accessories yang digunakan serta senjata yang berhubungan dengan budaya Afrika Selatan. 
  2.  Film Black Panther ini berdurasi 134 menit dan di dalam Film Black Panther ini diperankan oleh artis yang kebanyakan berkulit hitam yang merupakan ciri dari orang Afrika Selatan. Di dalam Film Black Panther terdapat penggambaran tentang perebutan kekuasaan dalam aspek keluarga, yang diambil dari sudut pandang yang berbeda. Film Black Panther tetap terlihat nilai budaya serta sistem kepercayaan yang masyarakat Afrika Selatan anut terlihat dalam adegan upacara dan ritual.
  3. Setelah dilakukan kujian pustaka dan analisis data tentang Film Black Panther Ini dapat ditemukan nilai budaya Afrika Sclatan pada Film Black Pariher tersebut. Nilai budaya Afrika Selatan terlihat dengan menggunakan uns kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat antara lain melalu : Cultural System (Sistem Kultural), Social System (Sistem Culture (Kebudayaan Fisik).

    Teori yang ditulis oleh Siti Humairoh yaitu Teori Semiotika Roland Barthes.Roland Barthes lahir pada tahun 1915, dari keluarga menengah Protestan di Uherhouy dan dibesarkan di Boyonne, sebuah kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis dan Paris (Nawiroh, 2014:14). Barthes menganggap kehidupan sosial sebagai sebuah signifikansi. Dengan kata lain, kehidupan sosial, apapun bentuknya, merupakan suatu sistem tanda tersendiri (Kurniawan, 2001:53). Teori Semlotik Barthes hampir secara harfiah diturunkan dari teori bahasa menurut de Saunsure. Roland Barthes mengungkap bahwa bahasa merupakan sebuah sistem land yung mencerminkan asumsi-asumsi dari masyarakat tertentu dalam waktu tartontu (Sobur, 2003:63). Sebagaimana pandangan saussure, Barthes juga meyakini bahwa hubungan antara penanda dan pertanda tidak terbentuk secara ilmiah, melainkan bersifat urhiter, Bila saussure hanya menekankan pada penandaan dalam tataran denotatif, maku Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure dengan

    Menjadi subjeku atau insubjektif. Tanda lebih terbuka dalam penafsirannya pada konotasi dari puda denotasi. Secara sederhana, denotasi dijelaskan sobupai kata yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan, maknanya disebut denotatif. Makna denotatif memiliki beberapa istilah lain seperti makna denotasional, makna referensial, makna konseptual, atau makna ideasional. Sedangkan konotasi adalah kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. 

    Mitos Merupakan bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Mitos dibagun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah adasebelumnya atau dengan kata lain, mitos adalah suatu sistem pemaknaan tataran kedua.Unsur-unsur film yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu akan mengambil makna denotasi, konotasi, dan mitos yang digunakan hampw keseluruhan dalam adegan (Scene).

    Luar biasa sekali pengalaman kali ini bisa mengetahui tentang Abstrak, Kesimpulan hasil penelitian,Teori komunikasi apa yang digunakan dan masih banyak lagi pengaalaman yg keren seklai. 

Inillah pengalaamanku Saat Pertama membaca Skripsi.......







Tidak ada komentar:

Posting Komentar