Selamat pagi
sahabat blogger dimanapun berada pagi ini saya akan sharing informasi terkait
materi kuliah saya yaitu Community Relation.
A. Pengertian
Sebelum kita beranjak pada
pengertian etika public relations, ada baiknya kita pahami terlebih
dahulu pengertian dari etika yang dikemukakan oleh para ahli. Beberapa definisi
etika yang telah dirumuskan oleh para ahli terkandung aspek moralitas dan kode etik.
Berikut adalah beberapa pengertian
etika, yaitu :
a. James
E. Grunig
mendefinisikan etika sebagai sesuatu
yang serigkali dipertukarkan dengan moral dan nilai karena pertanyaan terkait
etika secara umum merujuk pada apa yang baik secara moral atau apa yang
seharusnya dinilai. Moral merujuk pada tradisi kepercayaan yang telah ada
selama beberapa tahun atau beberapa abad dalam sebuah masyarakat yang
menekankan pada apa yang benar dan apa yang salah. Sementara itu, nilai merujuk
pada kepercayaan tentang suatu obyek atau ide yang dipandang penting. Karena
itu, lanjut Grunig, kita mempelajari etika untuk menentukan bagaimana untuk
membuat penilaian moral dan penilaian nilai.
b. Karla
K. Gower
Dalam Brautovic dan Brkan (2009)
menyatakan bahwa etika adalah sekumpulan kriteria yang menentukan pengambilan
keputusan tentang apa yang salah.
c. Albert
S. Atkinson
Dalam Sandra M. Oliver melalui Handbook
of Corporate Communication and Public Relations Pure and Applied (2004)
menyebutkan beberapa definisi etika, yaitu :
- Etika merupakan studi tentang kode-kode etika standar dan penilaian moral.
- Etika merupakan sebuah risalah tentang moral.
- Etika merupakan sistem atau kode moral dari filsuf, agama, kelompok profesi tertentu dan lain-lain.
Para ahli filsafat mendefinisikan
etika sebagai sebuah studi moral tentang apa yang dipandang benar dan apa yang
dipandang salah yang mana dibatasi oleh kemampuan manusia dalam memberikan
alasan. Keputusan yang kita ambil hanya dipandang baik oleh manusia manakala
kita memiliki kemampuan dalam memberikan alasan.
Dari pengertian etika di atas,
terutama yang dirumuskan oleh para ahli filsafat, dalam kaitannya dengan public
relations, maka kita perlu dapat mengaplikasikan aspek-aspek filsafat dari
etika secara aktual. Karena itu, Patricia J. Parsons dalam bukunya Ethics
in Public Relations A Guide to Best Practice (2008 : 9) kemudian
mendefinisikan Etika Public Relations sebagai :
“ … aplikasi dari pengetahuan,
pengertian, dan penalaran terhadap pertanyaan tentang perilaku benar atau salah
dalam praktik profesional public relations”.
B. Psinsip-Prinsip Etika PR
Dalam buku Ethics in Public
Relations A Guide to Best Practice, Patricia J. Parsons (2008 : 20 –
21) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) prinsip atau pilar etika public
relations, yaitu :
- Veracity (to tell the truth)
Prinsip atau pilar pertama etika public
relations sebagai industri komunikasi adalah menyampaikan kebenaran.
Sebagai sebuah prinsip etika, konsep veracity (to tell the truth) atau
mengatakan atau menyampaikan kebenaran merupakan tahap awal bagi dasar-dasar
asumsi tentang berperilaku etis.
- Non-maleficence (to do no harm)
Konsep non-maleficence (to do no
harm) merupakan prinsip dasar perilaku moral. Sebagai salah satu pilar
atau prinsip etika dalam bidang public relations, prinsip ini
menyediakan satu analisis pertanyaan dari berbagai keputusan yang telah dipilih
oleh organisasi sebelum organisasi tersebut memutuskannya. Pertanyaan itu
adalah “apakah tindakan saya menyakiti orang lain?”. Hal ini bukanlah akhir
dari analisis melainkan suatu langkah awal. Kita cenderung untuk menghindari
melakukan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain sebisa mungkin. Namun
terkadang, apa yang kita lakukan dapat menyakiti orang lain walaupun tanpa kita
sadari. Terkait dengan hal ini, apa yang kita lakukan tersebut bukan berarti
kita berperilaku tidak etis kepada orang lain.
- Beneficence (to do good)
Konsep beneficence (to do good) merupakan
bentuk lain dari prinsip menghindari menyakiti orang lain namun lebih proaktif.
Dengan mencari kesempatan untuk melakukan hal-hal baik dapat membantu dalam
proses pembuatan keputusan tentang moralitas relatif dari berbagai kegiatan public
relations. Misalnya, ketika mengembangkan program hubungan komunitas
dengan cara mencari sponsor untuk kegiatan amal yang merupakan kegiatan
yang dapat memberikan kebaikan bagi publik.
- Confidentiality (to respect privacy)
Prinsip atau pilar berikutnya adalah
confidentiality (to respect privacy) atau menghormati wilayah pribadi
orang lain dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi. Hal ini merupakan salah
satu sifat pengambilan keputusan etis terkait dengan fungsi komunikasi publik.
Dalam komunikasi publik, seringkali terjadi konflik antara kebutuhan untuk
menyampaikan kebenaran dan prinsip kesetaraan dalam menjaga wilayah pribadi.
Pengambilan keputusan yang etis tidak akan dapat dilakukan jika tidak diimbangi
dengan tindakan nyata.
- Fairness (to be fair and socially responsible)
Prinsip atau pilar yang terakhir
dalam etika public relations adalah konsep fairness (to be fair and
socially responsible) keadilan dan tanggung jawab sosial. Kita
selayaknya mencoba untuk saling menghormati setiap individu dan masyarakat agar
keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang adil bagi semua pihak.
Kelima prinsip atau pilar tersebut
merupakan pedoman bagi pengambilan keputusan etis dalam berbagai praktik public
relations. Kelima prinsip atau pilar tersebut juga merupakan jembatan
penghubung antara aspek teoritis dari etika sebagai bidang studi filsafat dan
cara bagaimana teori-teori tersebut diwujudkan dalam tataran praktis.
C. Teori
Menurut Grunig, para profesional
public relations mengalami berbagai permsalahan etis baik berupa pengambilan
keputusan secara individu maupun perilaku profesional mereka. Para profesional
public relations juga dihadapkan pada etika pengambilan keputusan strategis
bagi sebuah organisasi. Karena itu, para ahli teori dan peneliti dalam bidang
public relations mengembangkan teori etika public relations yang menyediakan
prinsip-prinsip yang dapat digunakan oleh para profesional public relations
sebagai konsultan etik bagi organisasi.
Beberapa hal yang dilakukan diantaranya
adalah :
1.
Dengan melakukan kerjasama dengan
pihak akademisi untuk memasukkan teori etika public relations ke dalam
kurikulum.
2.
Asosiasi public relations
mengajarkan prinsip-prinsip etika public relations melalui program pendidikan
dan seminar kepada para praktisi public relations yang tidak dipelajari dalam
pendidikan formal.
D. Manfaat Mempelajari Etika Public
Relations
Mempelajari
Etika Public Relations dapat memberikan manfaat bagi kita diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Memahami pengertian etika.
2. Memahami pengertian etika public
relations.
3. Memahami prinsip-prinsip dalam etika public
relations.
4. Memahami landasan teori etika public
relations.
5. Memahami landasan dibentuknya kode etik
profesi public relations.
Oke, sahabat blogger mungkin
sampai disini ya informasi yang saya dapatkan tentang materi Etika PR (Kehumasan). Jangan lupa dipantau terus ya blog saya karena saya akan tetap
sharing terkait mata kuliah saya yaitu Public Relation.
Terima Kasih
Salam Komunikasi!!!
#Banggaberkomunikasi
#Pubblicrelation
#EtikaPR(Kehumasan)
Terima Kasih
Salam Komunikasi!!!
#Banggaberkomunikasi
#Pubblicrelation
#EtikaPR(Kehumasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar